Kita ketahui bersama bahwasannya persentasi merupakan kegiatan dimana seseorang tampil di depan untuk menyampaikan suatu materi yang akan dibahas atau disampaikan kepada khalayak atau pada audiense, namun ketika pada materi ini ada salah satu siswa saya yang memang dari awal grogi dan tidak siap tampil, namun karena ingin mendapatkan nilai jadi siap nggak siap dia harus maju ke depan dan nama dari siswa tersebut adalah daris.
Daris adalah seorang anak yang periang, konyol dan juga lucu, dia berbeda dengan anak-anak yang lain, Daris memiliki sifat yang easy going atau hidupnya sederhana seperti air yang mengalir. Daris adalah seorang anak yang suka ceplas-ceplos sehingga ketika dia membawakan presentasi pun seperti halnya orang berbicara dengan temannya, bahkan saya gurunya juga dianggap sebagai temannya sehingga tidak ada jarak diantara kami, sehingga ketika presentasipun Daris seperti berbicara dan bercanda dengan teman-temannya.
Ada hal yang menarik di sini, ketika Daris semangat untuk presentasi terkait materi aplikasi pengolah kata, tiba-tiba Dia maju dan membawa sapu lidi, saya sendiri juga tidak tahu itu buat apa, namun ketika presentasi tiba-tiba dia dengan semangatnya berbicara dengan lantang dan mengayunkan sapu lidi tersebut dan seraya seperti orasi, akhirnya yang terjadi malah materi yang disampaikan tidak fokus pada bidangnya namun malah menjadi kelucuan dan kekonyolan, teman-temannya yang melihat hal ini menjadi tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku yang dilakukan.
Sebenarnya pendidikan tingkat MA atau setara dengan tingkat SMA tidak mencerminkan anak sudah bisa berpikir dewasa, namun memang tergantung dari pribadi anak-anak tersebut, ada kalanya seseorang seperti Daris, ada juga anak SMA yang sudah memiliki kebijakan berfikir dan lain sebagainya, namun di konteks tersebut, semua orang memiliki hal yang unik dan yang berbeda dan yang menentukan keberhasilannya adalah Allah SWT dan mereka sendiri, untuk itu walaupun kadang bertemu dengan orang seperti itu maka kita tetap harus berteman baik dengan mereka, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya maupun diri kita, siapa tahu dia menjadi orang sukses atau orang yang hebat. Siapa tahu.
No comments:
Post a Comment